Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 13 November 2017

HURUF TEBAL

HURUF TEBAL

Banyak penulis dan calon penulis yang tidak memahami penggunaan huruf tebal dalam penulisan. Sebagain besar mereka menganggap cetak tebal dn miring penggunaanya sama, padahal berbeda. Penggunaan huruf tebal memang sedikit tumpang tindih dengan penggunaan huruf miring bagi mereka yang belum memahaminya. Padalah penggunaan huruf tebal dan miring memiliki fungsi yang berlainan. Tidak sedikit di kalangan para penulis menggunakan bentuk yang berlebihan, misalnya suatu kata dicetak tebal sekaligus dicetak miring dan digaris bawah. Oleh sebab itu, berikut ini akan diulas beberapa aturan penggunaan cetak tebal dalam suatu penulisan.

1.           Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring.
Misalnya:
a.    Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia.
b.    Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti ‘dan’.
2.        Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab.
Misalnya:

1.1 Latar Belakang dan Masalah
Kondisi kebahasaan di Indonesia yang diwarnai oleh bahasa standar dan nonstandar, ratusan bahasa dae-rah,dan ditambah beberapa bahasa asing, membutuh­kan penanganan yang tepat dalam perencanaan baha­sa. Agar lebih jelas, latar belakang dan masalah akan diuraikan secara terpisah seperti tampak pada paparan berikut.
1.1.1 Latar Belakang
Masyarakat Indonesia yang heterogen menyebabkan munculnya sikap yang beragam terhadap penggunaan bahasa yang ada di Indonesia, yaitu (1) sangat bangga terhadap bahasa asing, (2) sangat bangga terhadap ba­hasa daerah, dan (3) sangat bangga terhadap bahasa In­donesia.

1.1.2 Masalah
Penelitian ini hanya membatasi masalah pada sikap ba­hasa masyarakat Kalimantan terhadap bahasa-bahasa yang ada di Indonesia. Sikap masyarakat tersebut akan digunakan sebagai formulasi kebijakan perencanaan ba­hasa yang diambil.

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan meng-ukur sikap bahasa masyarakat Kalimantan, khususnya yang tinggal di kota besar terhadap bahasa-bahasa yang ada di Indonesia.

Sumber: Tim pengembang pedoman bahasa Indonesia. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BELAJAR BAHASA INDONESIA